Tuesday, September 24, 2013

Menanti

Sudah seminggu lebih saya batuk,sangat mengganggu. Tadinya saya berpikir saya akan bertahan tanpa dokter tapi kok ya makin kesini tambah jadi flu juga aishh.. Tapi akhirnya saya putuskan minum obat secara teratur dari apotek.Nemuin artikel diinternet bahwa flu harus segera diobati karna jika tidak virus influenza akan menyerang ke paru2 dan menjadi radang paru2 (amit2 deh), membuat saya berpikir akan ke dokter jika dalam beberapa hari kedepan belum sembuh juga mengingat sebentar lagi saya akan melakukan medical exam buat immigrant visa USA.

Yup saya harus melakukannya sebelum interview. Tapiii our case still not complete yet on NVC and it has been 16 days since NVC received our document -_- (I promise I'll write the story about our visa journey when it's done). Memikirkan semua ini membuat saya anxious alias H2C. Mungkin inilah sebabnya saya tetap terjaga hampir tiap malam dan membuat batuk saya tak kunjung sembuh :(

Padahal banyak banget Tuhan kasih penghiburan dan kekuatan di masa penantian saya tapi tetep aja terkadang saya cemas. Dalam serial drama korea (ketauan deh salah satu penggemar drama korea ^^) salah satu pemain pernah bilang seperti ini: "menunggu bagiku adalah seperti dineraka". jlebb..keliatannya apa yg di bilang pemain tersebut benar. Terkadang menunggu/menanti membuat kita (terlebih saya) stress.

Tapiii firman Tuhan berkata lain tentang masa2 menanti! Dikatakan dalam Yesaya 40:31  "tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah".
Beda banget kan dengan apa yang dikatakan dunia tentang menanti.Tuhan Yesus mau ketika saya menanti saya tetap bersukacita dan tidak menjadi lelah karna Dia selalu memberi kekuatan baru buat saya.Tuhan juga selalu ingetin saya akan janji-Nya dan akan perbuatan-Nya yang telah Dia lakukan dimasa lampau. Tuhan selalu setia akan setiap janji-Nya dan ketika saya dalam masa penantian ini Dia mau untuk saya tetap berharap dan berserah sepenuhnya kepada Tuhan karna dikatakan bahwa orang2 yang menantikan-Nya tidak akan mendapat malu (Mazmur 25:3) .

Dan satu hal yang penting yaitu belajar dari Dia untuk menanti dengan sabar (1pet 3:20). Sama seperti Abraham yang menanti dengan sabar dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya (Ibrani 6:15). Dan di Ibrani 10:35 dikatakan juga bahwa dalam penantian terdapat upah yang besar.Adalah baik menanti dengan diam pertolongan TUHAN.

Ya Tuhan aku menanti-nantikan Engkau, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Mu.

Salam kasih
Anita

Saturday, September 21, 2013

Bubur Sumsum

Termasuk salah satu makanan favorite tapi ga tau cara bikinnya ^0^ akhirnya nyoba buat pagi ini dengan resep ala nyokap sendiri ;)
Bahan:
  • 1/2 gelas tepung beras
  • 1/2 gelas santan
  • Garam secukupnya
  • Gula merah 1/2 butir
  • Air Matang secukupnya
Cara buat:
  • Campur tepung beras dan santan aduk terlebih dulu sampai merata sebelum dimasak.
  • Setelah tercampur rata beri garam secukupnya dan masak dengan api kecil sambil terus diaduk2 (jangan ditinggal yaaa)
  • Lihat apakah terlalu kental atau pas,kalau terlalu kental tambahkan air matang secukupnya trus aduk lagi sampai matang dan kentalnya pas.
  • Masak gula merah dengan air secukupnya, kalo kurang manis bisa tambahkan gula pasir sesuai selera aja sih.
  • Jadi deh 1 porsi bubur sumsum 
PS.kalo nyokap ga pernah pake takaran gram2an gitu males nimbangnya boo...

Bon appetit ;)

Anita

Thursday, September 19, 2013

Facebook oh Facebook


Sudah 2 minggu saya deactive facebook,belum lama juga sih hehehe. Sebelumnya saya juga sudah beberapa kali deactive facebook tapi bertahan 1 bulan paling lama udah itu langsung aktif lagi :D Alasan saya beberapa kali deactive karna saya ga ingin terlalu kecanduan dengan media sosial yang satu ini. Saya juga punya beberapa account di media sosial lainnya tapi ga sesering saya buka fb.

Tapi kali ini entah kenapa saya merasa enjoy hidup tanpa fb (walaupun baru 2 minggu). Saya merasa free,merasa bahwa hidup saya tidak perlu dinilai oleh berapa comment atau like dari status yang saya pasang. Apalagi setelah saya baca sebuah artikel disini.

Bukan berarti facebook itu ga bagus yaa karna jujur aja lewat facebook saya dapetin informasi yang saya sangat butuhkan seperti soal visa immigran,life style di USA,ataupun online groceries di USA yang jual produk indo. Melalui facebook juga saya bisa stay connecting dengan keluarga suami nun jauh disana (kl suami mah udah jarang bngt buka fb). Tapi mungkin ada benarnya juga apa yg ditulis dalam artikel tersebut bahwa facebook memberikan informasi terlalu berlebihan!

Mungkin saya akan kembali aktif di facebook tapi entah kapan,bisa tahun depan,bulan depan,minggu depan atau bahkan besok :D Tapi yang jelas sekarang saya lagi menikmati hari2 tanpa fb.


Salam facebook ^^
Anita

Monday, September 16, 2013

Choi Pan

Beberapa hari yang lalu liat salah satu  blogger posting resep choi pan jadi kepengen bikin hehehe.
Abis keliatannya tuh gampang dan ga ribet, jadilah kemarin uji coba di dapur sendiri. Berhubung resep yg ditulis takarannya terlalu banyak akhirnya saya buat yg versi sedikitnya aja :D

Resep Choi Pan : 
  • 100 gr tepung beras
  • 25 gr tepung tapioka
  • garam secukupnya
  • Minyak goreng 3 sdm
  • Air +/- 100 ml
untuk isian choi pan suka2 aja, bisa pake ayam cincang, wortel parut atau apa aja deh sesuai selera masing2. sebenernya sih aslinya isian choi pan tuh ebi dan bengkuang tapiiii krn saya ga terlalu suka dengan ebi jadi saya buat isian versi saya yaitu wortel dan kentang yang dipotong kecil2 plus ayam cincang trus ditumis deh

Ini isian choi pan versi saya :p
 Cara buat : 
  1.  Campur jadi satu tepung beras, tapioka dan minyak goreng. beri garam secukupnya
  2. Rebus air sampai mendidih
  3. Tuangkan air mendidih sedikit demi sedikit sambil diaduk/diuleni sampai kalis. oh iya waktu ngulenin tangan ditaburi tepung tapioka trus uleni sampe adonan ga lengket dengan tapioka (sampai kalis)
  4. giling adonan kemaren saya gilingnya kurang tipis sih maklumlah baru pertama hihihi
  5. cetak bulat dengan cetakan pastel, kmrn sih saya pake gelas aja lalu isi dan tutup seperti pastel tekan2 pinggirannya
  6. kukus selama +/- 15 menit
  7. jadi deh ^_^

 Harusnya sih taburannya pake minyak bawang putih tapi karna males buatnya ditaburin daun bawang aja tapi enak juga kok pake daun bawang *ngeles*. Saya makannya pake saus sambal botolan dan paling enak dimakan pas hangat ;)

Selamat mencoba yaaa

Anita

Saturday, September 14, 2013

Camp Wanita Bijak

     Kira2 seminggu yang lalu saya mengikuti camp "wanita bijak" (WB) Ibu/khusus yang sudah menikah selama 3 hari. Sejujurnya sih ga pernah terlintas dalam benak saya akan mengikuti camp tersebut, karna saya pernah ikut WB single sebelumnya dan seminar2 wanita yang diadakan di gereja jadi saya berpikir saya udah ngerti deh gimana jadi seorang istri itu :p Adalah tante saya yang pertama kali ajak saya untuk ikut camp ini. Tante saya ini adalah panitia dalam camp WB ibu dan beliau bilang bahwa mereka kekurangan peserta karena ada beberapa peserta yang mengudurkan diri secara tiba2 (saya pun diajak 2 hari sebelum hari H) sedangkan biaya penginapan semua sudah lunas dibayar ke pihak resort. Beliau bilang kalau tidak ada kegiatan ikut saja. Akhirnya saya pun mengiyakannya. Tapi walaupun keliatannya mendadak dan saya ikut krn diajak (bukan krn kemauan sendiri) tapi saya tetep berdoa sebelum mengikutinya. Saya percaya bahwa tidak ada sesuatu apapun yang kebetulan dalam hidup ini dan saya tahu bahwa Tuhan mau ajar saya sesuatu lewat camp WB ini.

     Tepat hari H-nya saya kumpul jam 7 pagi diterminal DAMRI untuk kemudian berangkat bersama2 dengan peserta lainnya  ke 3G Resort, tempat dimana camp WB akan berlangsung. Oh iya sebelumnya masing2 peserta sudah diberi tahu akan berada di kelompok mana dan setiap kelompok akan di pimpin oleh seorang fasilitator (total semuanya ada 10 kelompok saat itu). Saya berada di kelompok "SUNEM" (yang artinya "penuh Perhatian" diambil dari 2 raj 4:8-37) dan fasilitator saya adalah Ibu Novi.Jadi setiap kelompok ada 1 fasilitator dan 4 anggota kelompok. Sesampainya di resort setiap kelompok langsung dikasih kunci kamar untuk menaruh barang2 dan langsung mengikuti kelas2 pembinaan (eh ada snack time dulu deh sebelum kelas pertama kali dimulai :D)

     Sebelum sesi pertama dimulai kami para peserta dan fasilitator di bagikan goodie bag yang isinya buku2 dan majalah.
Ini Goodie bag-nya :p

Isi dari goodie bag

Oh iya mulai dari awal mengikuti camp para peserta harus selalu bersama kelompoknya termasuk fasilitatornya. Maksudnya adalah agar kami dapat lebih mengenal satu sama lain (karena dalam satu kelompok tidak ada yang saling kenal dan tidak ada yg satu gereja, jadi sekalipun misalnya nih ada 2 peserta yang daftar WB saling kenal,mereka akan dipisah kelompoknya). baik saat tidur kami satu kamar dengan anggota kelompok & fasil (walaupun tempat tidurnya tetep satu2 ya :p). saat makan ataupun saat mengikuti  kelas pembinaan pun kami duduk tetep dalam satu kelompok (jadi tempat duduk satu baris satu kelompok).

spt ini suasana saat makan tiap meja sudah ada nama kelompoknya jd ga boleh pindah2 :p
inilah suasana dikamar, fasillitator-nya yg paling ujung tuh hehehe
     Total kelas pembinaan yang saya ikuti selama 3 hari ada 8 sesi kelas pembinaan. Melalui visi WB yaitu "Melalui Keunikannya wanita berfungsi & menjadi teladan"  kami dibina untuk menjadi teladan bagi wanita lain melalui proses -> pembelajaran -> perubahan secara terus menerus. Seorang wanita yang dapat menerapkan secara praktis Firman Tuhan dalam kehidupan sehari2. Dalam setiap sesi ada pengajaran, pelayanan (saling mendoakan) dan yang unik adalah disetiap akhir sesi selalu ada diskusi per kelompok selama 10 menit, disitu para anggota kelompok yang dipimpin oleh fasilitator akan saling share apa aja sih yang didapatkan melalui sesi tersebut dan komitmen untuk kedepannya. Diakhir diskusi fasilitator akan mendoakan para anggotanya atas apa yang sudah di share tadi.

     Jujur saja selama saya  mengikuti sesi demi sesi Tuhan berbicara banyak hal sama saya. Saya diproses, dibentuk dalam camp WB ini. Selama ini yang saya pikir saya sudah menjadi seorang penolong bagi suami saya, dalam camp WB ini saya mengetahui apa arti "PENOLONG" yang sesungguhnya, yang seperti Tuhan inginkan. Mungkin dalam tulisan selanjutnya saya akan ceritakan apa saja yang sudah saya dapatkan melalui camp WB ini dan komitmen saya buat kedepannya.

     Dihari pertama dalam sesi kelas " Problem Emosi Wanita" para fasilitator memberikan surat kepada para anggota kelompoknya. Ini bukan surat sembarang surat yaaa, tapi itu adalah hasil dari doa puasa para fasilitator dan setiap surat antara satu dengan yang lain itu berbeda, karna para fasilitator ini menulis sesuai dengan apa yang Tuhan sudah taruh dalam hati mereka. Saya pun mendapatkan surat dari fasilitator saya seperti ini :
Surat ini bener2 sesuai dengan kondisi saya saat itu & dengan apa yg sesungguhnya Tuhan udah sampaikan kesaya, tp saya rada2 dableg aja :p

     Nah di hari kedua dalam sesi kelas " 1 Kapal 2 Kapten" kami para peserta diharuskan menulis sebuah surat buat suami saat itu juga, fasilitator sudah menyiapkan kertas dan amplopnya. Isinya pun bebas, tapi jujur aja setelah mendengarkan sesi pengajaran "1 kapal 2 kapten" sebagian besar para peserta termasuk saya menangis ketika menulis surat buat para suami. Padahal saya masih suka mengirim surat buat suami sampai saat ini (karna kami masih tinggal terpisah saat ini) tapi saat itu bener2 beda suasananya. Kami para peserta lebih dibukakan lagi fungsi istri yang sesungguhnya melalui sesi ini.
Ini dia amplop yg berisi surat cinta buat suami tersayang ^^
     Dikelompok saya ini paling unik dan jujur saya sangat bersyukur bisa ada dalam kelompok "SUNEM", ada wakil ibu gembala, ada pelayan Tuhan, ada Ibu yang punya usaha dll. Saya adalah yang paling muda diantara anggota yang lain.Saat pertama saya gabung saya bertanya2 dalam hati apakah bisa kami saling sharing tanpa ada "embel2 dibelakangnya". Tapiiiiii ternyata saya salah besar! mereka bener2 tulus *ah senangnya* dalam setiap kesempatan kami saling sharing tentang masalah keluarga kami masing2, dalam setiap akhir sesi kelas pembinaan kami sharing apa yang sudah kami dapatkan dalam pengajaran (teguran, penghiburan Tuhan ), setiap malam pun kami sebelum tidur biasanya kami bercerita satu sama lain tanpa ada rasa curiga sedikitpun! Dan setiap pagi kami saat teduh bersama2, saling mendoakan satu sama lain ( bahkan sampai saat inipun saya masih mendoakan mereka). Dan sebagai yang paling muda mereka banyak kasih masukan buat saya, sharing tentang apa saja pengalaman berkeluarga mereka, pergumulan mereka (tanpa takut akan diomongin dibelakangnya, engga sama sekali). Kami saling terbuka, kami saling mendoakan dan kami saling menguatkan.
Foto dulu sebelum kelas dimulai ^^
Inilah kira2 suasana dalam kelompok saya ketika makan
Bersama Ibu Yohana
Saat malem terakhir setelah sharing kami foto dulu :p
  Diakhir camp WB, para suami diundang untuk menghadiri acara "Ikatan Baru" disini suasana haru, hangat, mesra akan benar2 terasa. Saya ga bisa ceritain detailnya karna siapa tahu nanti ada para pasangan yang baca ini yg baru mau ikut camp WB, bisa ga surprise nanti huehehehe. Dan ga lupa kami para peserta WB menyatakan komitmen kami di akhir acara dan mendapatkan sertifikat. Sertifikat ini bukanlah tanda kelulusan krn telah mengikuti camp WB tapi adalah sebagai tanda bahwa kami para peserta berkomitmen (ada 7 komitmen). 
Ini Sertifikatnya






Salam WB
Anita






Tuesday, September 10, 2013

Masa Pacaran Bag.2

     Udah mandi, udah bersih2 rumah sampe kinclong hihihi waktunya ngelanjutin tulisan kemarin yang belum selesai. Tetep nyimak yaaa *wink2      
     Akhir oktober dylan kasih tahu saya bahwa dia di PHK,saat itu semua pertanyaan campur aduk dengan perasaan saya,bagaimana dengan persiapan pernikahan kami etc..etc.. Sebelumnya beberapa bulan terakhir Dylan mengalami sakit yang luar biasa pada tulang belakangnya, bisa seminggu dia ngga masuk kerja kalo sudah sakit. Sudah diperiksa ke beberapa dokter ortho dan di cek lewat rontgen,cek darah dan terakhir MRI hasilnya adalah harus dilakukan operasi. Karena keburu di PHK alhasil asuransi-nya pun tidak berlaku lagi. Sedih melihat keadaannya seperti itu karena saya tahu bahwa dylan adalah seorang pekerja keras sebelum mengalami sakit ini. Saya terus berdoa buat kesembuhannya.Saya bertanya apakah tgl pernikahan akan dimundur lagi, saya bilang sama dia kalo saya siap jika harus di undur lagi karena keadaannya bagi saya sepertinya mustahil saat itu tapi dia bilang tidak karena dia sudah menunggu lama buat pernikahan ini bisa terjadi dan juga keuangan sudah dipersiapkan sebelumnya dan dia bilang bahwa itu tidak akan dia pakai sama sekali. Oh iya saat itu saya baru diterima disalah satu PMA & mungkin ini rencana Tuhan karena saya bisa membantu dalam keuangan.

     Dylan terus mencari sebuah pekerjaan yang beda dari sebelumnya untuk mencegah agar sakit ditulang belakangnya tidak terlalu menjadi2 saat dia bekerja (sebelumnya dia bekerja sebagai production manager di sebuah perusahaan swasta). Akhirnya setelah beberapa bulan belum juga mendapat pekerjaan yang sesuai dengan kondisi dia saat itu dia memutuskan untuk mengklaim tax return-nya. Saya ga tahu apa namanya dan ga terlalu mengerti tapi itu adalah sebuah program pemerintah US bagi para pekerja yang di PHK dan dapat mengklaim pajak mereka sendiri. Yang saya kuatirkan ketika dia mengklaim pajaknya adalah hal itu mungkin akan menyulitkan kami dikemudian hari ketika kami apply visa (yang ternyata itu tidak terbukti sekarang). Tapi dylan bisa meyakinkan saya bahwa ini hanyalah sementara sampai dia mendapatkan pekerjaan lagi dan sebenarnya ini adalah hak-nya (karena yang dia klaim adalah uang pajak yang selalu dia bayar bukan dikasih sama pemerintah). Tidak henti2nya saya berdoa buat pekerjaan yang terbaik baginya.

     Selama masa2 dia tidak bekerja banyak sekali kemurahan yang Tuhan tunjukan kepada kami, mulai dari temannya yang seorang dokter mau memberikan suntikan di tulang belakangnya setiap kali dia sakit secara gratis plus obat2annya juga. Ga bisa dibayangkan berapa banyak biaya yang dikeluarkan apalagi dia sudah tidak punya asuransi kesehatan saat itu. Puji Tuhan, Tuhan selalu pelihara setiap anak-Nya. Suatu hari ketika kami chatting,kami ngobrol soal sakitnya. saya tanya sama dia apakah ada cara lain selain operasi untuk pengobatan, saya juga selalu bilang sama dia supaya percaya bahwa Tuhan Yesus sanggup sembuhkan sakitnya Miracle still happen until now, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Tapi ketika saya selalu menekankan akan kesembuhan dia punya jawaban sendiri. He said " sometimes when that happens it's good cuz the message was exactly what God wanted to tell me and that's why it worked out that way. Message about abiding in Him throughout your struggles in life cuz He promises you will bear fruit and your fruit shall remain. so it's His plan and He is giving me rest to prepare me for abundace later." And dylan gave me a Chapter from John 15 to read & asked me to pray together with him. Saat itu saya menangis oleh apa yang dia katakan, saya merasa tertampar krn selama itu saya belum pernah mencari tahu apa maksud Tuhan dibalik sakitnya. Saya mohon ampun sama Tuhan buat keegoisan & kesombongan saya selama ini. 

     Selama masa persiapan pernikahan kami pun mengalami kemurahan Tuhan, penyertaan-Nya sungguh luar biasa bagi kami. Khususnya bagi saya yang harus mempersiapkan segala sesuatunya sendiri disini. Saya mendapatkan janji Tuhan dalam masa2 pra nikah dalam Yohanes 2:1-11 bahwa Dia yang akan mencukupi segala yang kami butuhkan bahkan secara berkelimpahan. 

     Saya terus perkatakan janji Firman Tuhan tersebut. Awal2 jujur saja saya sangat stress dengan persiapan pernikahan kami. Saya harus melakukannya sendiri mulai dari ketemu dengan pendeta, cari tempat, cari katering dll.. memang kami sepakat tentang konsep pernikahan yang simple tapi tetep aja stress. Tapi ketika waktu-Nya Tuhan tiba saya bertemu dengan orang2 yang ga pernah saya duga sebelumnya yang memudahkan saya dalam mempersiapkan pernikahan kami. Mulai dari temen lama saya yang punya katering, tempat (awalnya saya ga punya niat buat pake aula gereja), make up samapai kartu undangan pun semuanya seperti sudah ditentukan Tuhan dari awal. Praise The Lord! Waktu Tuhan emang selalu tepat :)

     Dan luar biasanya Tuhan tepat 2 bulan sebelum kami menikah dylan mendapatkan sebuah pekerjaan, jujur bukan sebuah pekerjaan yang diimpikan memang karna pekerjaannya sama seperti yang dulu ( mengenai pekerjaannya yang sekarang Tuhan tuntun kami ke sebuah usaha yang sama sekali tidak pernah terpikirkan dan memang mulai dari nol, nanti diceritain tersendiri deh yaaa :) ) tapi kami tetap mengucap syukur dan berdoa agar penyakitnya tidak kambuh selama dia bekerja. Selama 2 bulan itupun dia tidak pernah mengeluh sakit di bagian belakangnya sampai saat dia kesini menikah dengan saya. Kalau bukan karena kekuatan dari Tuhan sepertinya mustahil.

     Inilah cerita masa2 pacaran kami dan bagaimana Tuhan turut bekerja dalam hubungan kami. Sebelum mengakhiri cerita ini saya mau kasih tahu seorang tokoh di alkitab.Kisah ini diambil dari kejadian 24:1-67, saya ceritakan garis besarnya aja ya, temen2 bisa baca kisah lengkapnya dialkitab. Adalah seorang wanita bernama ribka yang hendak dijodohkan oleh seorang pria bernama ishak, dia tidak tahu pria seperti apa Ishak, jaman dulu belum canggih seperti sekarang bow (ga ada internet, ga ada photo dsb) tapi ribka mau. ketika ditanya oleh keluarganya dia mau dijodohkan dengan Ishak, hanya berbekal apa yang telah diceritakan oleh hamba-nya abaraham. Saya percaya ribka punya iman bahwa Allah sanggup memberikan yang terbaik baginya. Ribka pun ikut pergi dengan hamba tersebut untuk menikah dengan Ishak, suatu iman yang luar biasa dari seoarang perempuan yang memandang janji Tuhan jauh kedepan.Melalui tokoh ini saya mau katakan bahwa Tuhan dapat mempertemukan kita dengan calon pasangan hidup kita dengan cara apapun karena saya percaya cara kerja Tuhan itu unik dan Dia tidak dapat dibatasi.

Akhir kalimat jangan pernah underestimate dengan pasangan yang bertemu di dating online, karena Tuhan tidak pernah terbatas oleh jarak :)

First met :p

Disuatu siang dikota bogor yg indah *halah mulai ngaco*

Ga jauh2 deh makanannya kl sama dia BURGER!!

Salam Kasih
Anita

Monday, September 9, 2013

Masa Pacaran Bag.1

     Tidak sedikit orang-orang yang baru mengenal saya akan bertanya "kenal dimana dengan suami?", "kok bisa sih dapet suami bule?" dsb dsb.. ketika mereka tahu bahwa suami saya berbeda negara. Mereka umumnya penasaran dan sangat ingin tahu, tapi tidak sedikit pula ketika saya menjawab pertanyaan mereka timbul 1000 macam pertanyaan yang ujung2nya berkesimpulan negatif -__-. Tak jarang saya berbohong karena males dengan anggapan negatif yang mereka buat. Tapi akhirnya saya sadar berbohong tidak akan pernah menyelesaikan komentar2 negatif yang mereka lontarkan. Jadi dalam tulisan yang kedua ini saya akan menceritakan awal perkenalan saya, bagaimana Tuhan turut bekerja dalam hubungan kami dan sampai akhirnya kami memutuskan untuk menikah.

     Awal perkenalan kami dimulai ketika kami sama2 tergabung dalam sebuah christian dating site. Saya masih inget betul ketika itu bulan oktober 2010 kami mulai saling mengirim message di site tersebut, ngga ada perasaan apa2 saat itu yang terjadi adalah mengalir begitu saja :p sampai akhirnya keanggotaan saya hampir habis dalam site tersebut ( saya hanya free trial for 10 days while he was new member paid on that site). Kami pun akhirnya memberikan email kami masing2 & melanjutkan komunikasi by email & chat. Ngga ada tanggal jadian yang tepat karena semuanya mengalir seperti adanya saja, tapi bukan berarti we not do nothing ya karena saya terus bawa dalam doa tentang dia. Saya masih inget suatu kali ketika kita sedang chat saat itu dia sedang ada dirumah orang tuanya, mamanya duduk disamping dia sambil memegang sebuah alkitab dan memberitahu sebuah ayat dan saya bilang saya tahu ayat tersebut Amsal 31:10. 

     Komunikasi kami semakin intens sejak itu dan saya pun mulai dikenalkan dengan keluarganya satu persatu, bukan dalam arti kenal ketemu langsung ya :p karena kan emang jarak kami sangat jauh tapi dylan mulai mengenalkan saya dengan ayahnya (by facebook),ibunya (yang mana saya sudah kenal sebelumnya) dan juga his sister. Saya mulai akrab dengan adik & ibunya sejak akhir desember, ketika itu kami mengalami sebuah masalah tapi adik & ibunya memberi support kepada kami. Mungkin karena sesama wanita mereka sering memberi support kepada saya by email. I still remember when his mom & sister encouraged me by email, they said that they believe they have felt from the beginning that I am the one God had picked out for Dylan, putting us two togethere (Mark 10:9).

     Hal tersebut membuat saya merenungkan apakah arti semuanya yang telah mereka katakan, apakah ini sebuah jawaban dari Tuhan. Saya terus membawa semuanya dalam doa & menyerahkan pada Tuhan. Ngga ada satu hari kami lewati tanpa komunikasi entah itu chat, video call atau sekedar sms. Biasanya kami ngobrol tentang apa saja yang kami lakukan hari itu atau kami akan lakukan apa besok atau sekedar sharing Firman Tuhan dan saling mendoakan. Kami pun suka kirim kartu or a gift. We felt closer each other although we so far away. kalo lagi video call saya suka photoin dia kaya gini nih:
Serius amat mukanya mas :p
                                                          
Add caption

      Sampai akhirnya kami sudah sangat yakin dan mulai mencari cara bagaimana kami bisa bertemu. Saat itu keluarganya menyarankan saya untuk datang kesana krn mereka pikir itu adalah cara tercepat. Tapi saya bilang ke mereka bahwa sulit buat dapetin visa US. Mereka bilang saya bisa menggunakan visa student & mereka mau mensponsori saya buat sekolah disana (sampai sekolahnya pun sudah mereka carikan) & saya bisa tinggal dengan adiknya sementara saya sekolah & mengenal dylan lebih lagi. Saya ngga yakin dengan cara ini, saya terus bergumul dan berdoa apakah cara ini yang bener2 Tuhan mau saya lakukan. Sampai suatu hari saya kenalan dengan seorang cewek yang menikah dengan pria US dan ternyata kita sempet satu gereja di sini. Dia sangat baik, dia cerita bagaimana dia bisa sampai akhinya menikah dengan suaminya. Saya pun cerita tentang rencana dylan & keluarganya, dia menyarankan saya untuk berpikir lagi dua kali karena kehidupan disana sangat berbeda. Dia cerita gimana bebasnya gaya hidup disana dan bertanya apakah saya mampu untuk menjaga diri selama saya sekolah nanti. Saya merasa inilah jawaban dari Tuhan.

  Akhirnya saya putuskan untuk menolak rencana mereka.Saya sempet berdoa sama Tuhan sebelum saya ngomong "kalau memang ini berasal dari Tuhan mereka bisa menerima keputusan saya." Saya pun bilang ke mereka kalau saya ngga bisa ke sana, saya jelaskan semuanya dan merekapun dapat menerima. Kami pun akhirnya memutuskan untuk menikah di indo. Sempet beberapa kali mengalami beberapa kali penundaan tapi akhirnya kami sepakat di bulan mei 2012.

Btw udah sore nih, harus mandi & waktunya buat ngasuh keponakan. dilanjutkan nanti yaaa ;)

Anita



                                                                                                                         

Sunday, September 8, 2013

Akhirnya...

Akhirnyaaa setelah sekian lama memendam hasrat *halah* untuk membuat blog, tercapai sudah kerinduan ini ^^. Selama ini hanya niat saja karena mengingat cukup sulit bagi saya yang awam untuk memulai membuat sebuah blog, belum lagi kepikiran gimana kalau lagi ga mood buat nulis atau hanya dibilang ikutan trend doang.

Saya memang senang membaca blog, bisa dibilang pembaca setialah entah itu soal resep masakan, kuliner, gaya hidup etc. Sampai suatu pagi saat saya saat teduh, saya bilang seperti ini sama Tuhan " Tuhan saya punya kerinduan untuk buat sebuah blog tapi saya belum tahu apakah ini akan berguna atau tidak, dan saya juga tidak tahu dasar apa saya mau menulis." eh entah kenapa Tuhan berbicara seperti ini kepada saya " jika memang itu memuliakan Nama-Ku kenapa tidak, Go ahead." 

Surprised karena bahkan hal sepele seperti inipun Dia tetap kasih jawaban :) Jadi dasar saya membuat blog ini untuk menyatakan dan menyaksikan kasih Tuhan dalam perjalanan hidup saya. That's why blog saya dikasih judul "JOURNEY OF LOVE" , sebuah perjalan hidup yang penuh kasih dan karunia Tuhan. 

Akhir kata saya ucapkan selamat membaca walaupun belum ada yang membaca saat ini hahaha *ya iyalah wong blm ada yg bisa dibaca :p , semoga tulisan2 saya dapat menjadi berkat buat pembaca.

Happy Reading ^^

Anita